[Hari ke-1] Jumat, 7 Juni 2019: Tiba di Kathmandu
Perjalanan Jakarta – Kuala Lumpur – Kathmandu
Sesampainya saya di Kuala Lumpur dari Jakarta, carrier harus saya bagasi-in, karena beratnya 12 kg, melebihi kapasitas.
….dan ini penampakan carrier saya. Trekking pole nya dipinjamin teman saya, Mas Irwan. Thank you ya, mas 😀
Makanan yang disediakan di pesawat juga mirip masakan India, yang tentu saja tidak saya sukai. Ini tiket saya ya. Pas beli dikasih tau Cempluk kalau lagi ada diskon 250 ribu. Lumayan.
Tribuvan Airport
Hal pertama yang saya lakukan sesampainya di airport adalah mengurus Visa on Arrival (VoA) yang super cepat karena tidak ada antrian. Pertanyaan pertama yang diajukan oleh petugas malahan adalah arti dari nama saya: maya 😅
Di airport nanti ada free wi-fi, tetapi terbatas penggunaannya. Hanya 60 menit kalau ga salah (silahkan googling). Buat saya ini sangat bermanfaat karena saya belum beli kartu perdana, dan butuh internet untuk menghubungi teman-teman saya yang datang lebih lama 4 jam dari saya. Tidak ada kursi tempat menunggu di dalam ruang kedatangan karena airport-nya tidak terlalu besar. Jadi kita harus tunggu di luar.
Nanti dari airport ke Hotel naik taksi ya, tetapi taksinya ga pakai argo, jadi ditawar saja. Terus kesan pertama naik taksi adalah, drivernya hampir selalu melanggar lampu lalu lintas, dan lumayan ngebut. Rada menyeramkan awalnya, tetapi semakin lama jadi terbiasa.
Triratna Hotel, Thamel
Kami menginap di Hotel Triratna yang restorannya menyediakan masakan Indonesia, tapi sekarang kokinya sudah pindah ke Bali.
Thanks teman-teman, sudah cari hotel yang asik… tapi ya gitu, baik di hotel maupun restoran di Kathmandu, airnya berbau karat, mungkin karena mineralnya terlalu banyak. Hotel ini cukup murah dan menyediakan air panas juga, tetapi airnya sangat kecil, dan kadang juga mati.
Sekian di hari pertama. Sesampainya di hotel, kami ngobrol dulu dengan teman-teman Indonesia yang kebetulan menginap di hotel yang sama. Sayang sekali semua foto saya ada di one drive, dan saya lupa backup, sehingga ketika account one drive saya tutup, foto-foto saya ikut hilang. Foto-foto tersebut sebenarnya sangat berharga karena ada catatan perjalanan yang saya tulis manual, catatan pengeluaran harian, nota-nota, dll… Jadi mohon maaf ya kalau cerita kali ini tidak detail. Sekarang kita akan lanjut di hari kedua….